Berani Unjuk Diri Melalui Karya di Artception 2019
Artception 2019 pameran seni mahasiswa Ilmu Komunikasi UI dilaksanakan di toko Mata Lokal, M Bloc Space, Jakarta Selatan (9/11/19) |
Insecurity atau perasaan tidak aman banyak menghantui orang. Kali ini
tidak untuk Rani. Ia menjadi lebih berani menunjukkan dirinya melalui karyanya
yang dipamerkan di Artception 2019.
Memvisualisasi apa yang ada di
pikiran melalui gambar sudah lama digeluti, namun membagikan karyanya ke publik
baru berani dilakukan sekarang. Khawatir akan komentar orang lain, Rani Chintya
Kasih (21), akhirnya menunjukkan karyanya ke publik di pameran Artception 2019.
Butuh waktu sekitar 3 tahun hingga ia berani untuk memamerkan karyanya.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Indonesia itu mulai berpikir untuk mengumpulkan karya ke suatu
pameran setelah didorong temannya. “Gua lihat Artception, menarik temanya, tentang
insecurity,” ucap Rani. Karya pertama
yang ia kumpulkan merupakan karya seni visual berjudul “Epithumeo”.
Dari hasil “iseng” Rani untuk
mengumpulkan karya, ternyata ia terpilih untuk menjadi pembuat karya yang akan
memamerkan karyanya di acara puncak Artception 2019 pada 8-10 November 2019. Artception 2019 adalah acara seni yang
diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia
(HMIK UI). Acara ini dimaksudkan untuk
memberikan wadah kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi UI untuk berkarya dengan tema
yang telah ditentukan. Jenis karya yang dipamerkan dalam acara ini adalah
fotografi, desain grafis, dan puisi. Proses untuk dapat menjadi artist dalam acara ini yaitu
mengumpulkan karya, seleksi oleh para pelatih sesuai bidang, pelatihan, lalu
pameran.
Tahun ini, Artception 2019
membawa tema “Beyond the Barriers”
yaitu mengenai insecurity atau
perasaan tidak aman. Hastri Dwi (19), Ketua Pelaksana Artception 2019, saat
diwawancarai (9/11/19) mengatakan tema ini diangkat karena sesuai dengan
keadaan yang ada pada mahasiswa Ilmu Komunikasi UI. Ia mengetahui hal tersebut
ketika menyebarkan jajak pendapat.
Berbagai instalasi karya di Artception 2019 (9/11/19) |
Insecurity dirasakan oleh Rani sebagai orang yang selalu memikirkan
apa kata orang lain. Menurutnya, melalui acara ini dia dapat membantu dia untuk
mengekspresikan apa yang dia rasakan selama ini. Melalui karyanya yang berjudul
“The New Life of Palmistry”, ia menumpahkan segala perasaannya. Nama tersebut
terinspirasi dari palmistry, yang
dahulu kala dipercaya dapat membaca kehidupan orang lain melalui garis tangan. Makna
“new life” atau kehidupan baru terinspirasi
dari sudut pandang Rani bahwa zaman sekarang banyak orang yang berlagak seperti
palmistry. Banyak yang mudah
menghakimi kehidupan orang lain.
Karya desain grafis yang ditampilkan pada Artception 2019 (9/11/19) |
Karya yang dikerjakan selama
kurang lebih tiga minggu itu terpampang di dekat jendela toko Mata Lokal, M
Bloc Space, Jakarta Selatan. Terlihat satu tangan bercat kuku merah yang muncul
dari lumpur. Tidak seperti biasanya, pada telapak tangan terdapat mulut bergigi
taring dengan lidah terjulur.
Karya Rani berjudul "The New Life of Palmistry" di Artception 2019 (9/11/19) |
Melalui pameran Artception 2019,
Rani merasa perasaannya terwadahi. Menurutnya, pameran ini merupakan titik
awalnya untuk terus berkarya. Ia akan lebih sering lagi untuk berkarya lalu
memamerkannya kepada publik.
Keyword: Artception, Karya,
Insecurity
0 comments